Tema :
Percintaan
Judul : Sapu Tangan Hati
Pengarang :
Sofiatun
Latar tempat :
Osaka (Jepang) dan Seoul (Korea Selatan)
Cinta.. Apa sebenarnya cinta itu? Banyak
orang mendefinisikan arti cinta, namun semuanya berbeda. Lantas apa definisi
cinta sebenarnya? Cinta lebih dari sekedar rasa suka dan sayang. Cinta itu
perasaan yang sangat tulus dari dalam hati yang tak memandang seseorang dari
satu sisi saja. Tak ada yang tahu kapan cinta datang pada kita dan pergi
menjauh dari kita. Saat cinta datang, jagalah perasaan itu dengan baik. Karena kau
tak akan tahu,kapan cinta akan datang lagi atau tidak padamu.
“Yakk.. apa yang
kau lakukan padaku??” teriak remaja berparas cantik pada seorang temannya
“Aishh kau ini
pagi-pagi sudah melamun saja!! Ada apa sih, apakah ada masalah?” jawab teman
remaja tersebut
“Tidak kok,
tidak ada masalah.” Jawab remaja cantik tersebut
“Ya sudah deh.
Yuk masuk kelas, sebentar lagi bel soalnya.” Ajak sang teman.
Kimmi Keiko itulah nama remaja
berparas cantik tersebut. Kimmi adalah sosok remaja yang ceria. Dia punya
banyak sekali teman karena dia sangat ramah, salah satu teman yang paling dekat
dengannya adalah Hyoran dan Ayumi, saking dekatnya mereka sudah seperti saudara.
Walaupun ia bisa dibilang perempuan paling cantik di sekolahnya--Sekolah
International Seoul --, namun ia sama sekali tidak sombong, ditambah pula dia
sangat pintar dalam pelajaran.
Suasana kelas pagi itu sangatlah
riuh, sampai-sampai gendang telinga Kimmi hampir pecah. Seperti biasa jika
kelas kosong, seperti itulah keadaan kelasnya. Kimmi sangat tidak nyaman dengan
suasana seperti itu, akhirnya ia mengajak Hyoran dan Ayumi ke Perpustakaan
untuk sekedar membaca novel ataupun komik.
“Hyo, Ay ke
Perpus yuk! Di sini rame banget soalnya” ajak Kimmi pada kedua temannya.
“Oke.!” Jawab
mereka kompak, mereka sangat tahu jika Kimmi tidak suka dengan kebisingan, jadi
mereka langsung menyetujui permintaan teman karibnya tersebut.
Perpustakaan adalah tempat pelarian
Kimmi dan kedua teman karibnya itu jika keadaan kelas sudah tak terkendali. Di
tempat itu pula Kimmi menemukan cinta pertamanya. Kimmi senang sekali berada di
Perpustakaan, ia selalu berharap dapat
bertemu dengan cinta pertamanya di tempat itu. Kim Jonhy , siswa dua angkatan diatasnya dengan bidang
keahlian Art of Music (Seni Musik)
itu telah memikat hati Kimmi. Namun pemuda itu tidak membalas cintanya. Dua
tahun yang lalu pemuda itu telah lulus
dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Sangat berat hati Kimmi
kehilangan sosok yang sangat ia cintai.
Sebenarnya
Kimmi adalah sosok yang sangat sulit untuk jatuh cinta,padahal banyak sekali
yang ingin menjadi kekasihnya--karena ia berparas cantik dan baik hati-- ,sekalinya
ia jatuh cinta, ia akan sangat sulit untuk melupakan perasaan itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang
pemuda duduk di Cafetaria sembari memegang sebuah sapu tangan dengan bordiran
berbentuk hati di tengah. Terlihat ia tersenyum saat memegang sapu tangan itu,
seolah terjadi suatu hal yang membuatnya senang saat ia memperoleh sapu tangan
itu.
“Hei awas ada ranting pohon yang jatuh,
cepatlah menjauh” teriak anak kecil laki-laki itu, ia segera berlari
menyelamatkan gadis kecil yang tengah mengambil sesuatu.
Dengan cepat anak laki-laki itu menarik gadis
kecil itu agar tidak kejatuhan rating pohon yang jatuh. Namun ia tidak dapat
menjaga keseimbangan tubuhnya hingga ia terjatuh, dan gadis kecil itupun ikut
terjatuh menimpa si anak laki-laki.
“aww..” rintih si anak laki-laki
“ahh maafkan aku, aku benar-benar minta
maaf, karena diriku kau jadi terluka seperti ini. Terima kasih telah
menyelamatkanku” ucap gadis kecil itu. Dia kemudian membalut luka di siku
mungil anak laki-laki itu dengan sapu tangan miliknya.
“Tidak apa-apa, kau tadi sudah aku
peringatkan namun sepertinya kau tidak mendengarnya. Oh ya, namaku Shinichi.
Namamu siapa?” tanya anak laki-laki tadi yang ternyata bernama Shinichi
“Umm namaku...” belum selesai gadis
kecil itu menjawab, ia sudah dipanggil ibunya. Ia segera berlari menemui
ibunya, sampai lupa berpamitan dengan Shinichi.
‘Manis sekali dia. Semoga aku dapat
bertemu kembali dengannya” Batin Shinichi sembari melihat tangannya yang
terbalut oleh sapu tangan milik gadis kecil itu.
“Hoii ! Ada apa denganmu Shin ? Huft lagi-lagi
gara-gara sapu tangan” ucap Heiji Hattori,teman Shinichi.
“Ahh
tidak kok.” Jawabnya singkat sembari memasukkan sapu tangan itu kedalam tas
selempangnya, lalu menyeruput kopi yang sudah dipesannya tadi.
“Oke
lah, Aku sudah bisa menebak apa yang kau pikirkan tadi, pasti tentang si gadis
kecil-mu yang manis itu kan?” ledek Hattori
“haha
sepertinya kau sudah sangat hafal yah..” ucap Shinichi
“Oh
ya, bagaimana rencanamu untuk pergi ke Seoul?” lanjutnya
“Ahh
itu, aku jadi pergi ke sana. Aku kan sudah berjanji dengan Ayumi untuk bertemu
dengannya, sekalian liburan juga kan. Lusa aku berangkat. Bagaimana denganmu
apa kau jadi ikut denganku?” tanya Hattori
“Setelah
aku pikir, aku ikut saja denganmu. Ini juga kan masih libur, sekalian refresing- menyegarkan pikiran. Dan
sepertinya Seoul lebih menarik dibanding Osaka, hehe” ucap Shinichi
“Oh
ya, soal temanmu yang bernama Ayumi itu, apakah dia teman dekatmu?” lanjut
Shinichi
“Ahh
tidak, dia hanya teman lama kok. Aku sangat merindukannya, makanya aku ingin
bertemu dengannya kebetulan dia juga tinggal di Seoul” jawab Hattori dengan
pipi yang agak memerah
Shinichi dan
Hattori adalah teman yang sangat dekat, mungkin bisa dibilang sahabat karib.
Mereka berencana untuk berlibur ke Seoul, hanya sekedar untuk menyegarkan otak
agar pikiran kembali jernih dan juga Hattori ingin menemui teman lamanya disana,
mungkin lebih tepatnya teman dekat lama-nya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Ay,
apakah temanmu yang dari Osaka itu jadi kesini?” tanya Kimmi pada Ayumi
ditengah keseriusan mereka membaca novel
“Ahh
itu, ya jadi kok. Lusa dia akan kesini.” Jawab Ayumi sambil terseyum malu
“Ciee..jadi
ga sabar lihat temanmu itu. Sepertinya kau menyukainya ya?” tebak Hyoran
“Ahh
kau ini apaan sih Hyo! aku tidak menyukainya kok, aku kan sudah bilang
berkali-kali dia itu hanya teman lama ku.” Jawab Ayumi cemberut dengan pipinya
yang agak merona.
“Oh
ya kalian mau tidak menemaniku untuk bertemu dengannya?” lanjut Ayumi
“Ahh
tidak mau! Nanti kita malah mengganggu kalian lagi” ledek Hyoran lagi
“Ahh
Hyoran kau ini menyebalkan sekali sih” kesal Ayumi dengan pipinya yang semakin
merona
“Haha
sudahlah Hyo, lihat pipi Ayumi sudah seperti udang rebus, jangan kau ledek
terus. Iya Ayumi sayang kita akan menemanimu kok, jangan ngambek gitu dong.”
Hibur Kimmi
‘Osaka
ya..’ batin Kimmi.
Mereka
melanjutkan aktivitas membaca novel kembali. Dan hari pun berlalu perlahan
namun pasti. Hari yang ‘Special’ bagi Ayumi akhirnya tiba juga. Mereka bertiga
khususnya Ayumi begitu bersemangat untuk segera bertemu dengan Hattori,teman
lamanya.
“Wah Korea sama seperti dulu. Sama-sama indah
dan sejuk” kata Shinichi takjub
“Benar
apa yang kau katakan. Di sini memang sangat indah” ucap Hattori
Shinichi
dan Hattori telah sampai di Seoul. Mereka segera menuju ke tempat penginapan.
Mereka yang sebelumnya juga pernah mengunjungi Seoul bahkan menetap di
sana,merasa seperti mengenang masa-masa dulu. Sesampainya di tempat penginapan
mereka beristirahat sejenak. Hingga tiba waktunya mereka bertemu dengan orang
yang ingin mereka-tepatnya Hattori temui.
“Hattori
kapan kau akan bertemu dengan teman lama mu itu?” tanya Shinichi
“Sekitar
setengah jam lagi, jam 4 sore. Di Coffee Prince Cafe” jawab Hattori singkat
‘Seoul..
maaf ya’ batin Shinichi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Jonhy oppa (kakak). Aku mencintaimu.
Maaf aku tak seharusnya melakukan ini, tapi aku tak dapat menyembunyikan lebih
dalam lagi perasaan ini” ucap seorang gadis cantik kepada Jonhy
“Kimmi..mengapa kau mencintaiku? Apa
yang spesial dariku?” tanya Jonhy kepada gadis cantik tersebut-Kimmi-
“Umm aku tak tahu. Tiba-tiba perasaan
ini datang padaku. Dan aku tak tahu harus berbuat apa lagi, perasaan ini sangat
menyiksa. Maukah kau menjadi pacarku kak?” ucap Kimmi polos
“Kimmi.. aku tak pantas untukmu. Banyak
laki-laki diluar sana yang lebih baik dariku. Maaf ya” jawab Jonhy dengan
perasaan berat hati
“Ya tak apa kak. Aku sudah tahu
bagaimana perasaanmu padaku, jadi sekarang aku bisa lebih mudah untuk membuang
rasa cintaku padamu ini. Terimakasih kak” Jawab Kimmi dan berlalu meninggalkan
Jonhy dengan perasaan yang begitu kacau.
‘Maaf Kimmi, aku sebenarnya juga
menyukaimu, namun aku masih belum bisa menerimamu, karena aku masih berharap
dapat bertemu dengan gadis kecilku itu.’ Batin Jonhy menyesal
“Hoiii!!! Jonhy,
kau ini dari tadi melamun saja, ada apa sih?” tanya Hattori pada Jonhy
“Jonhy? Haha aku
tidak apa-apa kok. Kenapa kau tiba-tiba memanggilku dengan Jonhy?” tanya Jonhy
“Lho Jonhy itu
kan memang nama aslimu, sedangkan Shinichi adalah namamu di Jepang. Dan karena
kita sekarang berada di tempat kelahiranmu, jadi tak masalah kan aku
memanggilmu dengan Jonhy?” ucap Hattori pada Jonhy
“Oke lah
terserah dirimu saja. Oh ya kau rapi sekali mau kemana?” tanya Jonhy
“Haish kau ini!!
Lihat jam sekarang! Bukannya siap-siap malah melamun aja!” ucap Hattori setelah
menjitak kepala Jonhy
“Aww... Iya deh
maaf, ya sudah aku siap-siap dulu ya, hehe” ucap Jonhy santai
Mereka pun berangkat menuju tempat
tujuan. Mereka menyusuri jalanan Korea, mereka sangat menikmati suasana Seoul
pada sore itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Wahh suasana
sore ini sungguh indah.“takjub Hyoran
“Benar Hyo, sore
ini Seoul benar-benar indah sekali” ucap Kimmi
Di
sisi lain Ayumi sedang fokus melihat handphone-nya.
Dia menunggu kabar dari Hattori. Yang ditunggu akhirnya datang juga. Sepucuk
pesan-sms- dari Hattori pun diterima oleh Ayumi.
Ayumi, aku sudah berada di Cafe nih. Kau berada di
kursi sebelah mana
Ayumi mencoba
mencari-cari dimana Hattori berada, belum sempat Ayumi membalas pesan Hattori,
pandangan mereka sudah bertemu. Akhirnya Hattori dan Shinichi pun menghampiri
meja tempat Ayumi dan temannya berada.
“Hai” sapa
Hattori pada Ayumi dan temannya
‘Deg’ hati Kimmi
sontak sangat terkejut melihat teman yang dibawa oleh Hattori. Sifat dan suasana
hati Kimmi yang sebelumnya ceria, kini tak terlihat lagi
“Hai juga” jawab
ketiga remaja cantik itu kompak
“Apa kabar
Ayumi?”tanya Hattori
“Baik. Kau
sendiri bagaimana?” tanya Ayumi sambil mempersilakan mereka duduk
“Baik juga. Oh
ya kenalin ini temanku...Jonhy. Maaf ya aku mengajak teman.” Ucap Hattori yang tak
lupa memanggil Shinichi dengan nama aslinya
“Lho kamu itu
kan kak Jonhy alumni Sekolah International Seoul yang sempat dekat dengan Kimmi
kan, iya ga Ay? Upss” ucap Hyoran Keceplosan
“Umm iya.” Jawab
Jonhy singkat
“Lho jadi kalian
sudah saling mengenal? Bagus deh kalau begitu, jadi gampang beradaptasinya.” Ucap
Hattori
“Oh iya aku
sampai lupa mengenalkan kedua temanku ini padamu Hattori. Kenalin mereka
sahabatku, Kimmi dan Hyoran.” ucap Ayumi memperkenalkan dua sahabatnya.
Mereka
pun saling berjabat tangan dan berkenalan satu sama lain. Ayumi, Hattori dan
Hyoran saling ngobrol satu sama lain. Baru awal bertemu mereka terlihat sudah
saling akrab. Di sisi lain suasana canggung terlihat di antara Kimmi dan Jonhy.
“Hai Kim.. Apa
kabar?”tanya Jonhy memulai pembicaraan dengan agak malu pada Kimmi
“Hai juga. Baik
kak, kakak sendiri apa kabar?” tanya Kimmi singkat
“Baik juga. Lama
tak berjumpa denganmu, kau tak banyak berubah ya. Masih sama seperti dulu
selalu ceria” ucap Jonhy
‘dan sama cantik
seperti dulu’ batin Jonhy
Mereka sangat menikmati perbincangan
mereka di Cafe tadi. Waktu sudah beranjak mulai meredup. Mereka mempunyai ide
untuk pergi ke pantai dekat Cafe untuk melihat matahari terbenam. Mereka pun
bergegas untuk menuju bagian tengah pasir pantai paling dekat dengan air. Namun
ditengah perjalanan..
‘Brukk’
Kimmi
tersandung oleh bebatuan dan membuat kakinya terkilir dan terluka. Jonhy
akhirnya membopong Kimmi ke pinggir. Ayumi,Hattori,dan Hyoran yang sudah lari
jauh didepan mereka pun tidak menyadari jika Kimmi dan Jonhy tidak ada
disamping mereka lagi.
“Aww..”
ucap Kimmi lirih
“Ya
ampun, Kimmi kaki mu terluka. Di sini juga sepertinya tidak ada yang menjual
perlengkapan P3K. ” ucap Jonhy
“Mengapa
kau peduli denganku?” ucap Kimmi lirih
“Apa
yang kau katakan? Kau itu terluka, dan temanmu yang lain juga tak tahu kan jika
kau terluka. Jika tidak aku siapa lagi yang akan mengobati lukamu?” jawab Jonhy
tegas
“Kak,
apakah perasaanmu padaku sama seperti dulu? Jujur sampai sekarang aku masih
belum bisa melupakanmu” ucap Kimmi jujur
Mereka
berdua terdiam. Jonhy tak tahu harus berbuat dan berkata apa, dan Kimmi yang
sedang menahan rasa sakit dikakinya itu juga sedang memikirkan apa yang baru
saja telah ia katakan.
“Maaf
Kimmi.. Perasaanku masih sama seperti dulu. Aku masih menunggu seseorang” jawab
Jonhy pelan
“Jika
luka di kaki Kimmi tidak segera diobati, nanti pasti bisa terkena infeksi. Aku
tidak bisa membiarkan luka dikakimu itu terbuka. Karena di sini tidak ada yang
menjual perlengkapan P3K, jadi aku akan balut lukamu itu dengan sapu tanganku
ini” lanjut Jonhy, sembari membalutkan sapu tangan berbordiran hati yang selalu
ia bawa kemana-mana itu di kaki Kimmi
‘Sapu
tangan itu... apakah dia pahlawan kecil yang telah menyelamatkanku itu?’ batin
Kimmi
“Kak
Jonhy.. Apakah kau ini Shinichi?” tanya Kimmi ragu
“Eung..
Bagaimana kau bisa tahu nama Jepang ku?” tanya Jonhy bingung
“Jadi
kau benar-benar Shinichi ?” tanya Kimmi lagi
“Iya..
Ahh.. apakah kau itu gadis kecil yang waktu itu?” tanya Jonhy ragu
“Jadi
kau benar-benar Shinichi, pahlawan kecilku yang telah menyelamatkan Kimmi kecil
dari ranting pohon yang akan jatuh?” tanya
Kimmi memastikan
Kimmi maupun Jonhy sangat terkejut
mendengar pernyataan mereka masing-masing. Terutama Jonhy, dia menolak cinta
Kimmi karena gadis kecil-nya yang manis itu. Namun tak disangka, ternyata gadis
kecilnya itu adalah Kimmi. Jonhy benar benar tak bisa berkata apa-apa. Mereka
kembali terdiam membisu.
“Kimmi..
maafkan aku. Jika aku tahu kau itu gadis kecil waktu itu, aku tak akan menolak
cintamu. Dan sebenarnya aku juga menyukaimu ,namun aku tak bisa menerima gadis
lain, karena aku terus berharap dapat bertemu dengan gadis kecil manis-ku itu.”
Jelas Jonhy memecah keheningan. Pada saat yang bersamaan pula matahari mulai
terbenam. Orang-orang yang ada di pantai itu sebagian ada yang menghitung
mundur sampai matahari benar-benar terbenam.
Hati Kimmi berasa terbang ke langit
ke-7. Dia sangat senang mendengar pernyataan Jonhy baru saja. Dia mengira Jonhy
benar-benar menolak cintanya karena ia tak suka padanya. Kini hati Kimmi seperti
sedang ada pesta kembang api disana. Kimmi tidak dapat berkata apa-apa, ia
hanya bisa tersenyum-senyum bahagia.
Ayumi,Hyoran, dan Hattori yang
menyadari ketidakberadaan Kimmi dan Jonhy di sisi mereka akhirnya mencari
mereka berdua. Dan Akhirnya mereka menemukan Kimmi dan Jonhy , mereka sedang
berjalan menuju tempat mereka berlima tadi akan melihat matahari terbenam.
Kimmi yang masih dipapah oleh Jonhy melambaikan tangan kepada ketiga temannya
itu.
Melihat
keadaan Kimmi seperti itu, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang menuju rumah
Kimmi. Di sana Kimmi dan Jonhy menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada
ketiga temannya itu. Hyoran dan Ayumi sangat senang mendengar cerita itu,
akhirnya cinta sahabat karibnya itu terbalaskan juga.
‘Terimakasih
sapu tangan hati’ batin Kimmi dan Jonhy