Halo guys, kali ini saya akan ngeshare tentang materi troubleshooting PC yang telah diajarkan pada saya di sekolah saya. Untuk informasi lebih lanjut, Cekidot! silakan dibaca :D
1. Melakukan Troubleshooting PC
1. Melakukan Troubleshooting PC
Troubleshooting
merupakan prosedur pelacakan sederhana terhadap gejala keruskan yang terjadi
pada PC. Secara umum langkah-langkah troubleshooting terhadap PC :
-
Jangan
panik
-
Lakukan
Pengecekan awal terhadap hardware
-
Jangan
mengabaikan yang tampak
-
Lakukan
yang anda bisa
-
Selesaikan
masalah
-
Tukarkan
dengan perangkat yang lain
Dalam
melakukan troubleshooting, kita tidak boleh langsung memvonis kerusakan pada
suatu komponen tanpa melihat terlebih dahulu kondisi yang sebenarnya. Maksud
dari “Jangan mengabaikan yang tampak” adalah bisa jadi penyebab kerusakan
adalah hal yang sepele dan sederhana. Misalnya saja monitor yang tidak menyala
padahal PC telah dinyalakan bisa jadi ini disebabkan oleh kabel. Power monitor
dan kabel interface VGA belum terpasang dengan sempurna. “Melakukan yang kita
bisa” artinya hal yang kita bisa seprti melakukan pengecekan terhadap instalasi
kabel, memeriksa hardware apakah terpasang dengan kencang atau tidak, atau
melakukan pembersihan terhadap komponen-komponen hardware.
A.
Troubleshooting Motherboard
Motherboard
merupakan komponen terbesar dalam komputer yang berfungsi untuk memasang
peripheral lain seperti processor, VGA, memori ,dll. Seringkali masalah pada
motherboard terjadi karena kesalahan komponen hardware yang dipasang pada
Motherboard, atau kerusakan chipset motherboard&peralatan I/O nya.
1. Langkah
Troubleshooting
a.
Apakah
semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan maksimal
atau belum, komponen tersebut meliputi : Motherboard, processor, VGA card, dan
drive. Jika ada slah satu tidak terpasang dengan benar, maka sistem tidak akan
bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor sudah dihubungkan ke
masing-masing komponen.
b.
Coba
lepaskan segala komponen satu demi stau untuk mengetahui keslahan yang terjadi
c.
Apakah
pengaturan jumper sudah benar/belum? Kita harus mengatur jumper untuk berbagai
tipe perangkat keras yang terpasang, misalnya jumper untuk processor. Jumper
tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan bus,dll.
d.
Jika
merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi
normal/default
e.
Apakah
bentuk motherboard masih bagus atau ada cacat? Apakah ada kaki/pin yang ada di
motherboard dalam keadaan patah/tidak?
f.
Apakah
power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup/tidak? Jika menambah
keberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah daya power
supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak? Daya power supply
yang standart adalah berkisar 230/250 watt.
Setelah
semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power & tunggu hingga proses
POST selesai, apabila masih ada kerusakan, maka dari proses POST akan dapat
dikenali dan kemudian dilokalisasikan letak kesalahannya.
2. Beberapa
kasus kerusakan yang sering terjadi pada motherboard
a.
Komputer tidak
bisa menyala
o
Diagnosa kerusakan :
ü
Power
supply rusak/kabel power supply pada motherboard belum terpasang dengan baik
ü
BIOS
rusak atau tidak berfungsi
ü
Kesalahan
setting CPU clock akibat overclock pada komputer
ü
Processor
yang dipasang sudah rusak atau processor tidak cocok dengan socket motherboard
ü
Kipas
pada processor mati
ü
Kerusakan
pada chipset motherboard
o
Solusi :
ü
Pastikan
kondisi power supply dalam keadaan baik, cek pemasangan konektor power supply
ke motherboard. Pastikan terpasang dengan tepat.
ü
Install
ulang program BIOS yang ada di CMOS/BIOS pada motherboard
ü
Kembalikan
semua setting BIOS pada default
ü
Gunakan
processor yang sesuai dengan tipe motherboard yang ada
ü
Jika
kipas processor tidak berputar, ganti dengan kipas baru yang sesuai
ü
Chipset
yang rusak harus diganti dengan chipset yang baru dengan merk yang sama
ü
CLEAR
CMOS/BIOS yang berfungsi me reset awal semua setting bios
b.
Komputer yang
sering nge hang / tidak bisa booting
o
Diagnosa Kerusakan :
ü
Chase
memory pada motherboard yang rusak
ü
Setting
BIOS tidak benar karena overclocking
ü
Motherboard
kotor penuh dengan debu sehingga jalur data pada motherboard banyak terganggu.
o
Solusi :
ü
Ganti
IC chase memory dengan tipe dan merek yang sama
ü
Kembalikan
setting BIOS pada default atau dengan cara men- CLEAR CMOS
ü
Bersihkan
motherboard dan kipas yang ada di dalam dengan kuas halus.
c.
Pada saat
komputer booting terdapat pesan “CMOS failure” dan “Press F1 to continue”.
o
Diagnosa kerusakan :
ü
Baterai
CMOS telah habis / rusak
o
Solusi :
ü
Mengganti
baterai CMOS dengan yang baru
d.
Kerusakkan pada
konektor I/O
o
Diagnosa kerusakan :
ü
Port
LPT rusak sehingga printer tidak dapat bekerja
ü
Port
serial (com1 dan com2) rusak hingga semua peralatan yang menggunakan port ini
tidak berfungsi
ü
Port
USB rusak sehingga peralatan yang terhubung dengan port ini tidak dapat
terdeteksi
o
Solusi :
ü
Untuk
mengatasi permasalahan pada port I/O ini , kita harus mengganti konektor I/O
card pada slot PCI. Agar super I/O card ini dapat berfungsi pada komputer, kita
harus menonaktifkan fungsi internal I/O yang ada di motherboard melalui setting
bios yaitu dengan mengganti setting enable menjadi disable.
e.
Motherboard
pecah atau rusak
Jika motherboard
pecah atau rusak secara fisik, maka solusinya kita harus mengganti dengan
motherboard yang baru.
B.
Troubleshooting Power Supply
Power
supply merupakan kotak tegangan listrik yang berfungsi merubah tegangan AC
menjadi DC dan mensuplai tegangan ke motherboard serta komponen hardware lainnya.
Kerusakan power supply menyebabkan PC tidak dapat menyala atau menyala tapi
tidak stabil.
Beberapa kerusakan yang sering
terjadi pada power supply :
v
Komputer
merestart sendiri saat sistem sedang bekerja
v
Komputer
merestart sendiri saat dioperasikan
v
Internitten
Parity Check atau other memory type errors
v
Harddisk
dan kipas angin serentak tidak berputar
v
Goncangan
elektrik dirasakan pada cashing atau konektor
v
Power
on atau system startup failure
v
Sistem
sepenuhnya mati
o
Diagnosa :
ü
Jumlah
tegangan pada power supply tidak memadai untuk dibagikan ke komponen hardware
ü
Pemasangan
atau fungsi tombol ON/OFF yang tidak tepat atau sudah rusak
ü
Kabel
power ke motherboard putus
ü
Kopas
power supply tidak berputar sehingga menyebabkan panas yang berlebihan pada
power supply.
o
Solusi :
ü
Cek
terlebih dahulu keberadaan sumber tegangan dari jala-jala
ü
Cek
kabel power dan konektor dengan multimeter, jika ada yang putus,sambung/ganti
dengan yang masih baik
ü
Pastikan
tegangan power supply mencukupi untuk semua komponen hardware
ü
Cek
semua pin tegangan keluaran pada konektor
ü
Jika
kipas tidak berputar, ganti dengan kipas yang baru/masih baik
ü
Cek
sklar ON/OFF pada power supply yang terhubung dengan cashing
ü
Gantilah
power supply yang bertegangan sesuai dengan komponen hardware yag ada didalam
cashing. Untuk komputer pentium IV keatas gunakan power supply minimal 350
watt.
C.
Troubleshooting Floppy Disk Drive
1.
Indikator
LED pada floppy disk menyala terus menerus
-
Pemasangan
kabel terbalik
o
Solusi :
-
Pemasangan
kabel data pada bagian berwarna merah padda saat memasang ke floppy disk
bertemu dengan kabel merah power yange terpasang pada floppy disk.
2.
Floppy
disk terkadang bisa membaca disket yang dimasukkan terkadang tidak.
o
Diagnosa :
-
Disket
yang dimasukkan sudah rusak
-
Mata
head pada floppy disk kotor sehingga tidak dapat membaca disket yang dimasukkan
-
Kinerja
motor floppy disk yang melemah
o
Solusi :
-
Ganti
dengan disket yang baru, dan bersihkan head floppy disk cleaner, jika tidak
bisa gati dengan floppy dik yang baru.
3.
Floppy
disk error
o
Diagnoga :
-
Kabel
power supply ke floppy disk tidak pas (renggang)
-
Ada
salah satu kabel yang terputus (kabel data putus didalam)
o
Solusi :
-
Periksa
dan pasang kabel power supply pada konektor floppy disk dengan rapat. Cobalah
mengganti dengan kabel data floppy disk dengan yang baru
4.
Muncul
pesan “Please Insert a disk into Drive A” saat kita menekan drive A di windows
explorer
o
Diagnosa :
-
Tidak
terdapat disket di dalam floppy disk
-
Kabel
data renggang atau bahkan putus didalam
-
Head
sensor floppy disk kotor/rusak
-
Motor
floppy disk tidak bekerja atau rusak
o
Solusi :
-
Pastikan
di floppy disk terdapat disket, periksa pemasangan kabel data floppy disk
-
Bersihkan
floppy disk dengan cleaner, jika belum berhasil gantilah dengan floppy disk
yang baru karena kemungkinan kerusakan pada motor penggerak head floppy disk
5.
Muncul
pesan “ Format Disk A” pada saat kita menekan pointer pada drive A
o
Diagnosa :
-
Head
sensor pada floppy disk kotor
-
Disket
yang dimasukkan pada floppy disk sudah rusak
o
Solusi :
-
Bersihkan
head dengan floppy disk cleaner, ganti dengan disket yang baru
D.
Troubleshooting Harddisk Drive
Masalah
yang terjadi akibat rusakknya harddisk, meyebabkan komputer tidak dapat
digunakan. Karena komputer menggunakan harddisk untuk booting dan menjalankan
sistem operasi yang digunakan. Masalah yang ditimbulkan :
1.
Komputer
tidak bisa booting atau startup
2.
Komputer
sering hang pada saat komputer digunakan untuk menjalankan aplikasi
3.
Komputer
sering restart sendiri
4.
Kesulitan
dalam membuka atau membaca data
o
Diagnosa :
-
Harddisk
tidak terpasang dengan benar pada motherboard
-
Harddisk
tidak mendapat power yang baik dari power supply
-
Kerusakkan
fisik harddisk akibat goncangan atau benturan harddisk dengan benda keras
-
Suhu
harddisk terlalu panas sehingga harddisk kesulitan membaca data
-
Terjadi
bad sector pada harddisk sehingga harddisk kesulitan membaca data
o
Solusi :
-
Pastikan
harddisk sudah mendapat power dari power supply dengan baik
-
Cek
kembali pemasangan kabel data dari harddisk ke motherboard dan pastikan
tersambung pada konektor IDE primary master
-
Cek
harddisk menggunakan tool scandisk
0 comments:
Post a Comment