Saturday, 22 March 2014

Cerpen

Halo teman-teman, kali ini saya akan ngeshare cerpen buatan temen saya. Dia tu jago banget buat cerita gitu, tapi dia malu kalo ceritanya itu dibaca orang lain.Dan untuk ini saya mencoba merayu dia agar cerpennya di post diblog saya alasannya buat ngisi-ngisi  blog aja sih hehe.., akhirnya dia mau deh :D oke deh cekidot, silakan dibaca :)


TAK TERDUGA
                                                                                                             
            Seorang pria tengah berdiri di depan jalur Kereta jurusan Yokohama-Tottori. Dia hanya berdiri dengan tatapan kosong, bahkan hilir mudik orang tak dihiraukannya. Berdiri tanpa tujuan yang jelas.
“Maafkan aku akan apa yang telah aku lakukan. Aku salah...kepiluan,kenelangsaan,membuat pikiranku karam, campur aduk dalam benakku. Aku tidak berpikiran jernih dan keluarlah kata kasar dari mulut ini.” Kata dalam benak pria itu.
            Di tempat yang berbeda seorang gadis dengan asyik tengah menyanyi sambil memainkan biola dengan tangan kecilnya. “hemh..hari yang cerah, bunga-bunga bermekaran,burung-burung berterbangan, pohon rindang nan sejuk..betapa indahnya.” Di tengah lamunannya dia ingat akan seseorang... “Oh iya Paman, aku ingat harus menemui Paman di toko roti..” . dengan buru-buru dia segera memasukkan biolanya ke dalam tas kecil dan segera berlari menuju toko roti.
            Setelah gadis itu pergi, dari balik semak keluar seorang pemuda dengan jaket kulit dan bermasker, tingkahnya sangat mencurigakan. Pemuda itu menuju tempat dimana gadis tadi berada, ternyata dia ingin mengambil sesuatu yang terjatuh disana dan itu adalah kartu pengenal gadis tadi. “Pasti terjatuh saat dia terburu-buru tadi.” Disana tertulis nama gadis tadi adalah Viona Tatemika. “Juga terdapat alamat dia tinggal. Apa aku kembalikan kepada gadis itu saja ya..?” tanyanya dalam hati.
Tiba-tiba Pletttakkk...”Aduhh” teriak si pemuda sambil menggaruk kepalanya yang sakit terkena jitakan temannya itu.
“ Okiya apa yang kamu lakukan?? Bisa-bisa kita ketinggalan kereta!!”
“ Iya..iya, huh dasar bisanya hanya marah-marah saja” gumam Okiya
“Ha.. apa yang kau katakan?” tanya temannya marah
“Hah, tidak apa-apa..memangnya kenapa Jaseon?” sambil celingukan salah tingkah
“Ahh tidak, sepertinya aku mendengar ada seseorang yang bilang, aku suka marah-marah. Apa kau mendengarnya?”
“Ahh..tidak, mungkin kau salah dengar.” Sambil melihat ke arah lain seakan menyembunyikan ekspresinya


“Benar, mungkin aku salah dengar.” Kata Jaseon jutek
“Ehm, eh lebih baik kita segera berangkat saja !!” kata Okiya mencoba mencairkan suasana
            Kedua pemuda tadi akhirnya segera berangkat ke stasiun kereta. Mereka mengambil jalur Yokohama-Tottori. Saat tiba di stasiun terasa riuh oleh banyak orang dengan tujuan yang berbeda-beda. Angin bertiup ke arah seorang pria yang berdiri di depan jalur kereta, menerpa wajah muramnya. Okiya yang melihat pria itu merasa penasaran, dari sejak diperhatikan tadi dia tidak berkutik dari tempatnya sedikit pun.
            Tingg Tongg..Tingg Tongg...!!!
Pikiran Okiya terpecah oleh suara pemberitahuan kedatangan kereta. Stasiun pun mulai ramai oleh penumpang yang turun dan yang ingin naik kereta. Okiya kembali teringat oleh pria tadi, tetapi saat Okiya mencari pria itu ternyata dia sudah tidak ada disana. Hatinya masih merasa mengganjal, matanya mencoba mencari dari setiap sudut stasiun dan tibalah dia pada sosok yang dicarinya. Saking penasarannya tanpa berpamitan dengan Jaseon, Okiya dengan sigap mengambil langkah seribu mengikuti sosok pria itu. Jaseon yang melihatnya sontak menegor “Okiya kau mau kemana? Kereta sudah tiba !”
“Eh...ada perlu mendadak, nanti aku menyusul” teriakan Okiya ditengah keramaian stasiun sambil berlari dan langsung menyita perhatian para pengunjung, namun tak dihiraukan Okiya.
            Viona keluar dari toko roti agak berlari kecil, tetapi saat menuju halte bus Viona berjalan dengan santai, menikmati langkah demi langkahnya.Sesampainya di halte bus, Viona duduk menunggu bus seorang diri sambil mendengarkan lagu dari earphone-nya.
            Tanpa sadar Okiya telah jauh mengikuti pria itu, ditengah penguntitan itu Okiya hampir saja ketahuan karena pria itu tiba-tiba berhenti ditengah jalan. Pria itu tengah melongok ke sudut halte, Okiya yang rasa penasarannya tak pernah padam mencoba mencari tahu siapa sosok di halte bus itu. Dengan mengintip kecil, Okiya seperti melihat seseorang yang pernah ia kenal. Tak ingin cepat menyimpulkan , Okiya mencoba memastikan apakah yang dilihatnya benar atau tidak. Ternyata yang dilihatnya tidak salah, ternayta sosok di halte bus itu adalah Viona !! Wajah Okiya memucat, berpikiran apa yang akan dilakukan pria itu pada Viona. Okiya mulai berpikiran buruk tentang pria itu.
Tiba-tiba “Tin..Tin..srrrtt!!!” pikiran Okiya teralih pada suara klakson bus yang baru tiba, begitu juga dengan pria didepannya. Pria itu menolah kebelakang ke arah bus yang datang, dengan sigap Okiya segera bersembunyi untuk menghindari kecurigaan pada pria yang dibuntutinya itu.



           
            Bus berhenti tepat didepan Viona, pintu terbuka dan Viona mulai melangkahkan kaki menuju bus. Ketika Viona masih berjalan dan mencoba melangkahkan sebelah kakinya di pintu bus. Seketika pikirannya beralih ke arah truk yang hilang kendali dibelakangnya, yang mengklakson sambil menabrak kendaraan lain dengan membabi buta.
            Saat itu waktu seolah berhenti, darah Viona seolah membeku dan terpaku di depan pintu bus tanpa tahu apa yang akan dilakukan. Sedangkan truk yang bermasalah itu semakin dekat menuju kearahnya. Okiya pun hanya bisa terdiam, untungnya pria aneh yang sejak tadi memperhatikan Viona segera menyelamatkannya. Dia menarik tangan Viona dan Viona pun terselamatkan, tetapi pria itu malah terdorong ke kiri di arah bus yang dimana saat itu truk sudah sangat dekat. Apa daya pria itu terjebak dan tak bisa menyelamatkan dirinya lagi. Okiya berlari ke arah Viona dan mencoba melindunginya dengan tubuhnya. Dan “Duakkk....srrrtttttt!!!!” tabrakan pun tak bisa terelakkan, suar dercitan ban semakin menusuk telinga. Bus terseret truk sampai beberapa meter, menyebabkan banyak korban jiwa. Belum lagu beberapa kendaraan dan orang yang telah ringsek ditabrak truk, sebelum truk sempat menabrak bus.
            Okiya berdegup kencang, ia mencoba mencairkan pikirannya kembali, namun tak mampu. Matanya terasa lelah dan brukk...!!! Okiya pingsan dengan Viona yang masih dalam pelukannya. Sedangkan Viona yang masih agak sedikit sadar, teringan akan pria yang menyelamatkannya tadi. Wajahnya seperti orang yang ia kenal, seperti...ahh..dia tak sanggup mengingatnya lagi, kepalanya sakit dan Viona pun pingsan dipelukan Okiya.
            Disaat keduanya tengah terkapar, sebuah ledakan terjadi. Untungnya ledakan terjadi beberapa meter didepan mereka, sehingga api dan pecahan kaca tidak mengenai mereka. Api semakin membesar membuat kambing gembel hitam raksasa yang menutupi langit Jepang. Menambah ketakutan di peristiwa itu, awan hitam mulai membulat, muncul kilat-kilat menyambar dan hujan mulai turun. Mencairkan hati yang beku bagi korban yang selamat. Kerumunan korban yang selamat mencoba menolong korban yang terluka.
Hujan yang turun hanyalah gerimis, hujan ini datang seakan tanda simpati dari tangisan para penghuni surga. Hujan ini juga seakan pertolongan untuk memadamkan api. Orang-orang yang selamat maupun yang terluka hanya menangis sebagai tanda syukur terhadap Tuhan.  Jeritan orang ini seakan berlomba dengan teriakan sirine pemadam kebakaran dan Ambulance yang baru saja tiba.



  Karya : Malinda Ayunda Berni
 Editor : Sofiatun 

2 comments:

  1. kok gg lanjut
    lanjutin tooo :D

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete