Saturday, 20 September 2014

Sapu Tangan Hati

Tema : Percintaan
Judul : Sapu Tangan Hati
Pengarang : Sofiatun
Latar tempat : Osaka (Jepang) dan Seoul (Korea Selatan)



            Cinta.. Apa sebenarnya cinta itu? Banyak orang mendefinisikan arti cinta, namun semuanya berbeda. Lantas apa definisi cinta sebenarnya? Cinta lebih dari sekedar rasa suka dan sayang. Cinta itu perasaan yang sangat tulus dari dalam hati yang tak memandang seseorang dari satu sisi saja. Tak ada yang tahu kapan cinta datang pada kita dan pergi menjauh dari kita. Saat cinta datang, jagalah perasaan itu dengan baik. Karena kau tak akan tahu,kapan cinta akan datang lagi atau tidak padamu.
“Yakk.. apa yang kau lakukan padaku??” teriak remaja berparas cantik pada seorang temannya
“Aishh kau ini pagi-pagi sudah melamun saja!! Ada apa sih, apakah ada masalah?” jawab teman remaja tersebut
“Tidak kok, tidak ada masalah.” Jawab remaja cantik tersebut
“Ya sudah deh. Yuk masuk kelas, sebentar lagi bel soalnya.” Ajak sang teman.
            Kimmi Keiko itulah nama remaja berparas cantik tersebut. Kimmi adalah sosok remaja yang ceria. Dia punya banyak sekali teman karena dia sangat ramah, salah satu teman yang paling dekat dengannya adalah Hyoran dan Ayumi, saking dekatnya mereka sudah seperti saudara. Walaupun ia bisa dibilang perempuan paling cantik di sekolahnya--Sekolah International Seoul --, namun ia sama sekali tidak sombong, ditambah pula dia sangat pintar dalam pelajaran.
            Suasana kelas pagi itu sangatlah riuh, sampai-sampai gendang telinga Kimmi hampir pecah. Seperti biasa jika kelas kosong, seperti itulah keadaan kelasnya. Kimmi sangat tidak nyaman dengan suasana seperti itu, akhirnya ia mengajak Hyoran dan Ayumi ke Perpustakaan untuk sekedar membaca novel ataupun komik.
“Hyo, Ay ke Perpus yuk! Di sini rame banget soalnya” ajak Kimmi pada kedua temannya.
“Oke.!” Jawab mereka kompak, mereka sangat tahu jika Kimmi tidak suka dengan kebisingan, jadi mereka langsung menyetujui permintaan teman karibnya tersebut.
            Perpustakaan adalah tempat pelarian Kimmi dan kedua teman karibnya itu jika keadaan kelas sudah tak terkendali. Di tempat itu pula Kimmi menemukan cinta pertamanya.  Kimmi senang sekali berada di Perpustakaan,  ia selalu berharap dapat bertemu dengan cinta pertamanya di tempat itu. Kim Jonhy  , siswa dua angkatan diatasnya dengan bidang keahlian Art of Music (Seni Musik) itu telah memikat hati Kimmi. Namun pemuda itu tidak membalas cintanya. Dua tahun  yang lalu pemuda itu telah lulus dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Sangat berat hati Kimmi kehilangan sosok yang sangat ia cintai.
Sebenarnya Kimmi adalah sosok yang sangat sulit untuk jatuh cinta,padahal banyak sekali yang ingin menjadi kekasihnya--karena ia berparas cantik dan baik hati-- ,sekalinya ia jatuh cinta, ia akan sangat sulit untuk melupakan perasaan itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang pemuda duduk di Cafetaria sembari memegang sebuah sapu tangan dengan bordiran berbentuk hati di tengah. Terlihat ia tersenyum saat memegang sapu tangan itu, seolah terjadi suatu hal yang membuatnya senang saat ia memperoleh sapu tangan itu.
“Hei awas ada ranting pohon yang jatuh, cepatlah menjauh” teriak anak kecil laki-laki itu, ia segera berlari menyelamatkan gadis kecil yang tengah mengambil sesuatu.
Dengan cepat anak laki-laki itu menarik gadis kecil itu agar tidak kejatuhan rating pohon yang jatuh. Namun ia tidak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya hingga ia terjatuh, dan gadis kecil itupun ikut terjatuh menimpa si anak laki-laki.
“aww..” rintih si anak laki-laki
“ahh maafkan aku, aku benar-benar minta maaf, karena diriku kau jadi terluka seperti ini. Terima kasih telah menyelamatkanku” ucap gadis kecil itu. Dia kemudian membalut luka di siku mungil anak laki-laki itu dengan sapu tangan miliknya.
“Tidak apa-apa, kau tadi sudah aku peringatkan namun sepertinya kau tidak mendengarnya. Oh ya, namaku Shinichi. Namamu siapa?” tanya anak laki-laki tadi yang ternyata bernama Shinichi
“Umm namaku...” belum selesai gadis kecil itu menjawab, ia sudah dipanggil ibunya. Ia segera berlari menemui ibunya, sampai lupa berpamitan dengan Shinichi.
‘Manis sekali dia. Semoga aku dapat bertemu kembali dengannya” Batin Shinichi sembari melihat tangannya yang terbalut oleh sapu tangan milik gadis kecil itu.
 “Hoii ! Ada apa denganmu Shin ? Huft lagi-lagi gara-gara sapu tangan” ucap Heiji Hattori,teman Shinichi.
“Ahh tidak kok.” Jawabnya singkat sembari memasukkan sapu tangan itu kedalam tas selempangnya, lalu menyeruput kopi yang sudah dipesannya tadi.
“Oke lah, Aku sudah bisa menebak apa yang kau pikirkan tadi, pasti tentang si gadis kecil-mu yang manis itu kan?” ledek Hattori
“haha sepertinya kau sudah sangat hafal yah..” ucap Shinichi
“Oh ya, bagaimana rencanamu untuk pergi ke Seoul?” lanjutnya
“Ahh itu, aku jadi pergi ke sana. Aku kan sudah berjanji dengan Ayumi untuk bertemu dengannya, sekalian liburan juga kan. Lusa aku berangkat. Bagaimana denganmu apa kau jadi ikut denganku?” tanya Hattori
“Setelah aku pikir, aku ikut saja denganmu. Ini juga kan masih libur, sekalian refresing- menyegarkan pikiran. Dan sepertinya Seoul lebih menarik dibanding Osaka, hehe” ucap Shinichi
“Oh ya, soal temanmu yang bernama Ayumi itu, apakah dia teman dekatmu?” lanjut Shinichi
“Ahh tidak, dia hanya teman lama kok. Aku sangat merindukannya, makanya aku ingin bertemu dengannya kebetulan dia juga tinggal di Seoul” jawab Hattori dengan pipi yang agak memerah
Shinichi dan Hattori adalah teman yang sangat dekat, mungkin bisa dibilang sahabat karib. Mereka berencana untuk berlibur ke Seoul, hanya sekedar untuk menyegarkan otak agar pikiran kembali jernih dan juga Hattori ingin menemui teman lamanya disana, mungkin lebih tepatnya teman dekat lama-nya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Ay, apakah temanmu yang dari Osaka itu jadi kesini?” tanya Kimmi pada Ayumi ditengah keseriusan mereka membaca novel
“Ahh itu, ya jadi kok. Lusa dia akan kesini.” Jawab Ayumi sambil terseyum malu
“Ciee..jadi ga sabar lihat temanmu itu. Sepertinya kau menyukainya ya?” tebak Hyoran
“Ahh kau ini apaan sih Hyo! aku tidak menyukainya kok, aku kan sudah bilang berkali-kali dia itu hanya teman lama ku.” Jawab Ayumi cemberut dengan pipinya yang agak merona.
“Oh ya kalian mau tidak menemaniku untuk bertemu dengannya?” lanjut Ayumi
“Ahh tidak mau! Nanti kita malah mengganggu kalian lagi” ledek Hyoran lagi
“Ahh Hyoran kau ini menyebalkan sekali sih” kesal Ayumi dengan pipinya yang semakin merona
“Haha sudahlah Hyo, lihat pipi Ayumi sudah seperti udang rebus, jangan kau ledek terus. Iya Ayumi sayang kita akan menemanimu kok, jangan ngambek gitu dong.” Hibur Kimmi
‘Osaka ya..’ batin Kimmi.
Mereka melanjutkan aktivitas membaca novel kembali. Dan hari pun berlalu perlahan namun pasti. Hari yang ‘Special’ bagi Ayumi akhirnya tiba juga. Mereka bertiga khususnya Ayumi begitu bersemangat untuk segera bertemu dengan Hattori,teman lamanya.
 “Wah Korea sama seperti dulu. Sama-sama indah dan sejuk” kata Shinichi takjub
“Benar apa yang kau katakan. Di sini memang sangat indah” ucap Hattori
Shinichi dan Hattori telah sampai di Seoul. Mereka segera menuju ke tempat penginapan. Mereka yang sebelumnya juga pernah mengunjungi Seoul bahkan menetap di sana,merasa seperti mengenang masa-masa dulu. Sesampainya di tempat penginapan mereka beristirahat sejenak. Hingga tiba waktunya mereka bertemu dengan orang yang ingin mereka-tepatnya Hattori temui.
“Hattori kapan kau akan bertemu dengan teman lama mu itu?” tanya Shinichi
“Sekitar setengah jam lagi, jam 4 sore. Di Coffee Prince Cafe” jawab Hattori singkat
‘Seoul.. maaf ya’ batin Shinichi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Jonhy oppa (kakak). Aku mencintaimu. Maaf aku tak seharusnya melakukan ini, tapi aku tak dapat menyembunyikan lebih dalam lagi perasaan ini” ucap seorang gadis cantik kepada Jonhy
“Kimmi..mengapa kau mencintaiku? Apa yang spesial dariku?” tanya Jonhy kepada gadis cantik tersebut-Kimmi-
“Umm aku tak tahu. Tiba-tiba perasaan ini datang padaku. Dan aku tak tahu harus berbuat apa lagi, perasaan ini sangat menyiksa. Maukah kau menjadi pacarku kak?” ucap Kimmi polos
“Kimmi.. aku tak pantas untukmu. Banyak laki-laki diluar sana yang lebih baik dariku. Maaf ya” jawab Jonhy dengan perasaan berat hati
“Ya tak apa kak. Aku sudah tahu bagaimana perasaanmu padaku, jadi sekarang aku bisa lebih mudah untuk membuang rasa cintaku padamu ini. Terimakasih kak” Jawab Kimmi dan berlalu meninggalkan Jonhy dengan perasaan yang begitu kacau.
‘Maaf Kimmi, aku sebenarnya juga menyukaimu, namun aku masih belum bisa menerimamu, karena aku masih berharap dapat bertemu dengan gadis kecilku itu.’ Batin Jonhy menyesal
“Hoiii!!! Jonhy, kau ini dari tadi melamun saja, ada apa sih?” tanya Hattori pada Jonhy
“Jonhy? Haha aku tidak apa-apa kok. Kenapa kau tiba-tiba memanggilku dengan Jonhy?” tanya Jonhy
“Lho Jonhy itu kan memang nama aslimu, sedangkan Shinichi adalah namamu di Jepang. Dan karena kita sekarang berada di tempat kelahiranmu, jadi tak masalah kan aku memanggilmu dengan Jonhy?” ucap Hattori pada Jonhy
“Oke lah terserah dirimu saja. Oh ya kau rapi sekali mau kemana?” tanya Jonhy
“Haish kau ini!! Lihat jam sekarang! Bukannya siap-siap malah melamun aja!” ucap Hattori setelah menjitak kepala Jonhy
“Aww... Iya deh maaf, ya sudah aku siap-siap dulu ya, hehe” ucap Jonhy santai
            Mereka pun berangkat menuju tempat tujuan. Mereka menyusuri jalanan Korea, mereka sangat menikmati suasana Seoul pada sore itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Wahh suasana sore ini sungguh indah.“takjub Hyoran
“Benar Hyo, sore ini Seoul benar-benar indah sekali” ucap Kimmi
Di sisi lain Ayumi sedang fokus melihat handphone-nya. Dia menunggu kabar dari Hattori. Yang ditunggu akhirnya datang juga. Sepucuk pesan-sms- dari Hattori pun diterima oleh Ayumi.
Ayumi, aku sudah berada di Cafe nih. Kau berada di kursi sebelah mana
Ayumi mencoba mencari-cari dimana Hattori berada, belum sempat Ayumi membalas pesan Hattori, pandangan mereka sudah bertemu. Akhirnya Hattori dan Shinichi pun menghampiri meja tempat Ayumi dan temannya berada.
“Hai” sapa Hattori pada Ayumi dan temannya
‘Deg’ hati Kimmi sontak sangat terkejut melihat teman yang dibawa oleh Hattori. Sifat dan suasana hati Kimmi yang sebelumnya ceria, kini tak terlihat lagi
“Hai juga” jawab ketiga remaja cantik itu kompak
“Apa kabar Ayumi?”tanya Hattori
“Baik. Kau sendiri bagaimana?” tanya Ayumi sambil mempersilakan mereka duduk
“Baik juga. Oh ya kenalin ini temanku...Jonhy. Maaf ya aku mengajak teman.” Ucap Hattori yang tak lupa memanggil Shinichi dengan nama aslinya
“Lho kamu itu kan kak Jonhy alumni Sekolah International Seoul yang sempat dekat dengan Kimmi kan, iya ga Ay? Upss” ucap Hyoran Keceplosan
“Umm iya.” Jawab Jonhy singkat
“Lho jadi kalian sudah saling mengenal? Bagus deh kalau begitu, jadi gampang beradaptasinya.” Ucap Hattori
“Oh iya aku sampai lupa mengenalkan kedua temanku ini padamu Hattori. Kenalin mereka sahabatku, Kimmi dan Hyoran.” ucap Ayumi memperkenalkan dua sahabatnya.
Mereka pun saling berjabat tangan dan berkenalan satu sama lain. Ayumi, Hattori dan Hyoran saling ngobrol satu sama lain. Baru awal bertemu mereka terlihat sudah saling akrab. Di sisi lain suasana canggung terlihat di antara Kimmi dan Jonhy.
“Hai Kim.. Apa kabar?”tanya Jonhy memulai pembicaraan dengan agak malu pada Kimmi
“Hai juga. Baik kak, kakak sendiri apa kabar?” tanya Kimmi singkat
“Baik juga. Lama tak berjumpa denganmu, kau tak banyak berubah ya. Masih sama seperti dulu selalu ceria” ucap Jonhy
‘dan sama cantik seperti dulu’ batin Jonhy
            Mereka sangat menikmati perbincangan mereka di Cafe tadi. Waktu sudah beranjak mulai meredup. Mereka mempunyai ide untuk pergi ke pantai dekat Cafe untuk melihat matahari terbenam. Mereka pun bergegas untuk menuju bagian tengah pasir pantai paling dekat dengan air. Namun ditengah perjalanan..
‘Brukk’
Kimmi tersandung oleh bebatuan dan membuat kakinya terkilir dan terluka. Jonhy akhirnya membopong Kimmi ke pinggir. Ayumi,Hattori,dan Hyoran yang sudah lari jauh didepan mereka pun tidak menyadari jika Kimmi dan Jonhy tidak ada disamping mereka lagi.
“Aww..” ucap Kimmi lirih
“Ya ampun, Kimmi kaki mu terluka. Di sini juga sepertinya tidak ada yang menjual perlengkapan P3K. ” ucap Jonhy
“Mengapa kau peduli denganku?” ucap Kimmi lirih
“Apa yang kau katakan? Kau itu terluka, dan temanmu yang lain juga tak tahu kan jika kau terluka. Jika tidak aku siapa lagi yang akan mengobati lukamu?” jawab Jonhy tegas
“Kak, apakah perasaanmu padaku sama seperti dulu? Jujur sampai sekarang aku masih belum bisa melupakanmu” ucap Kimmi jujur
Mereka berdua terdiam. Jonhy tak tahu harus berbuat dan berkata apa, dan Kimmi yang sedang menahan rasa sakit dikakinya itu juga sedang memikirkan apa yang baru saja telah ia katakan.
“Maaf Kimmi.. Perasaanku masih sama seperti dulu. Aku masih menunggu seseorang” jawab Jonhy pelan
“Jika luka di kaki Kimmi tidak segera diobati, nanti pasti bisa terkena infeksi. Aku tidak bisa membiarkan luka dikakimu itu terbuka. Karena di sini tidak ada yang menjual perlengkapan P3K, jadi aku akan balut lukamu itu dengan sapu tanganku ini” lanjut Jonhy, sembari membalutkan sapu tangan berbordiran hati yang selalu ia bawa kemana-mana itu di kaki Kimmi
‘Sapu tangan itu... apakah dia pahlawan kecil yang telah menyelamatkanku itu?’ batin Kimmi
“Kak Jonhy.. Apakah kau ini Shinichi?” tanya Kimmi ragu
“Eung.. Bagaimana kau bisa tahu nama Jepang ku?” tanya Jonhy bingung
“Jadi kau benar-benar Shinichi ?” tanya Kimmi lagi
“Iya.. Ahh.. apakah kau itu gadis kecil yang waktu itu?” tanya Jonhy ragu
“Jadi kau benar-benar Shinichi, pahlawan kecilku yang telah menyelamatkan Kimmi kecil dari ranting pohon yang akan jatuh?”  tanya Kimmi memastikan
            Kimmi maupun Jonhy sangat terkejut mendengar pernyataan mereka masing-masing. Terutama Jonhy, dia menolak cinta Kimmi karena gadis kecil-nya yang manis itu. Namun tak disangka, ternyata gadis kecilnya itu adalah Kimmi. Jonhy benar benar tak bisa berkata apa-apa. Mereka kembali terdiam membisu.
“Kimmi.. maafkan aku. Jika aku tahu kau itu gadis kecil waktu itu, aku tak akan menolak cintamu. Dan sebenarnya aku juga menyukaimu ,namun aku tak bisa menerima gadis lain, karena aku terus berharap dapat bertemu dengan gadis kecil manis-ku itu.” Jelas Jonhy memecah keheningan. Pada saat yang bersamaan pula matahari mulai terbenam. Orang-orang yang ada di pantai itu sebagian ada yang menghitung mundur sampai matahari benar-benar terbenam.
            Hati Kimmi berasa terbang ke langit ke-7. Dia sangat senang mendengar pernyataan Jonhy baru saja. Dia mengira Jonhy benar-benar menolak cintanya karena ia tak suka padanya. Kini hati Kimmi seperti sedang ada pesta kembang api disana. Kimmi tidak dapat berkata apa-apa, ia hanya bisa tersenyum-senyum bahagia.
            Ayumi,Hyoran, dan Hattori yang menyadari ketidakberadaan Kimmi dan Jonhy di sisi mereka akhirnya mencari mereka berdua. Dan Akhirnya mereka menemukan Kimmi dan Jonhy , mereka sedang berjalan menuju tempat mereka berlima tadi akan melihat matahari terbenam. Kimmi yang masih dipapah oleh Jonhy melambaikan tangan kepada ketiga temannya itu.
Melihat keadaan Kimmi seperti itu, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang menuju rumah Kimmi. Di sana Kimmi dan Jonhy menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada ketiga temannya itu. Hyoran dan Ayumi sangat senang mendengar cerita itu, akhirnya cinta sahabat karibnya itu terbalaskan juga.

‘Terimakasih sapu tangan hati’  batin Kimmi dan Jonhy